Eva pernah mengirimkan tulisan kepada saya atas balasan puisi saya yaitu Bintang Senja di catatan Facebook, yaitu:

Rindu dan keindahan nyata dipelupuk mata
saat harap hadir beserta jeritan cinta
aku katakan aku mencintai-NYA

segenap malam segenap siang
DIA ada
dan aku mencintai serta merindukan-NYA
DIA selalu ada

walau terkadang
tak pernah membuat-NYA ada

aku mencintai-NYA

(Makna dari DIA dan -NYA adalah Allah swt)

Lantas saya balas pada dinding FB-nya Eva, yaitu

Jiwa lama tak akan hilang tapi akan abadi di hati saya… Dan jiwa baru akan menggantikan sosok jiwa lama…

Lantas dia membantah dengan tulisannya

Seluruh jiwa tak pernah saling mengganti tapi saling mengisi, jiwa lama ataupun baru mereka punya bagiannya masing-masing..karena hati bukanlah pembeda karena dialah satu2nya bagian tubuh yang tak pernah berdusta. Seribu kalimatpun tak sanggup untuk memuji betapa luasnya hati.

Bahkan seorang Kahlil Gibran betapa memuja Hati Selma, sehingga ia tau benar bagaimana harus memposisikan Selma, Logika dan hatinya itu sendiri.

Beruntunglah orang-orang yang dapat berdamai dengan hati, Karena ALLAH menciptakannya begitu indah dan berposisi tepat

Karena ketika kita sedih…kita memegang dada kita, Tapi ketika kita senang tanpa dipegang bibir kita dapat terseyum dan bahagia.

Tandanya, hati hanya ingin menyimpan kesedihannya sendiri, sedang ketika ia bahagia ia membaginya.

Tulisan ini adalah percakapan di FB yang kemudian eva juga mendokumentasikan di blognya

Tinggalkan komentar

Sedang Tren